Pengembangan Inovatif Kue Ciri khas Lampung, Mahasiswa Unila Buat Pola Tapis




Tiap wilayah tentu saja mempunyai kue tradisionil yang menggambarkan budaya wilayah itu. Tetapi, sekarang panganan lokal mulai ditinggal, bahkan juga tidak demikian dikenali oleh warga wilayahnya sendiri.


Mengarah hal tersebut, lima mahasiswa Kampus Lampung (Unila) membuat pengembangan kue tart ciri khas Lampung agar lebih dikenali khalayak luas.


Mereka ialah Bella Amanda Iswahyudi dan Marza Yulia Herdina dari jalur Tehnik Hasil Pertanian. Selanjutnya, Febrina Amelia Valentina jalur Akuntansi, Dzakiyyah Shoofina Jasmine Satri Farmasi, dan Ditya Ananda Safira dari Pengajaran Dokter.


1. Sebagi usaha tangani penyakit anemia

Kegelisahan lima mahasiswa itu Situs Slot pada akhirnya berbuah manis karena mendapatkan permodalan dari Direktorat Jenderal Evaluasi dan Kemahasiswaan Kementerian Penelitian, Tehnologi, dan Pengajaran Tinggi lewat program kreasi mahasiswa (PKM).


Ketua team, Bella Amanda Iswahyudi menjelaskan, kue bikinan teamnya namanya Buak Tat. Ciri-ciri uniknya design makin menarik yakni ukir-pahatan tapis Lampung dan bahan baku memiliki kandungan zat besi semakin tinggi.


Menurut Bella, zat besi ini sebagai usaha penuhi keperluan millenials rawan terserang penyakit anemia.


"Karena angkatan millenials itu malas jika harus minum tablet. Sedang angka anemia di Indonesia itu tinggi sekali karena kurang konsumsi zat besi . Maka kita ciptain makanan yang dapat ngatasin itu," kata Bella ke IDN Times, Minggu (29/8/2021).


2. Telah lewat tes lab

Selainnya menunjukkan dari sisi rasa dan budaya, produk dinamakan sweetat ini telah lewat tes lab. Hingga semua ukuran adonan kue telah sesuai ukuran nutrisi BPOM.


"Kita punyai bukti jika kue kita dapat penuhi zat besi harian. Jika makanan lain umumnya zat besi 8 % jika kue kita 40 % dan protein 20 %. Terus karbohidrat sekitaran 40 %," jelas Bella.


Untuk pesan kue ini dapat lewat Shopee sweetat.id atau sosial media Instagram dengan username sama. Masalah harga, satu loyang kue Rp30 ribu.


3. Struktur lebih ambyar dan manis

Bella menjelaskan, Buak Tat mempunyai memiliki keunikan memakai selai nanas dengan cita-rasa asli yang cemplang dan sedikit keras. Tetapi Bella dan teamnya membuat struktur kue jadi lebih ambyar dan sedikit manis.


Semenjak awalnya Juli lalu, Bella mengataman telah menghasilkan sekitaran 78 loyang kue Tat. Menurut dia itu cukup membesarkan hati. Karena cukup susah memperkenalkan merek kue belum dikenali warga Lampung.


"Yang susah marketing sama membuat lukisan tapis di atas kue. Itu kita belajar otodidak dan seringkali sempat tidak berhasil juga. Karena setau saya tidak ada pola kue Tat tapis kaya begini," narasi Bella.


Tetapi Bella mengharap menjadi usaha yang paling dipercaya menghasilkan pangan tradisionil khususnya dari sisi kesehatan, rasa dan budaya untuk tumbuhkan rasa kesayangan warga Indonesia pada pangan tradisionil.